Tugas Humas 2

Menganalisis Artikel Koran Jawa Pos (Kamis, 29 September 2011)

Berjudul “SPP Belum Lunas IJAZAH Ditahan”

Artikel tersebut dikaitkan dengan Hubungan Masyarakat (HUMAS) dalam Pendidikan.

Permasalahan keuangan sekolah pada garis besarnya berkisar pada uang Sumbangan Pembinaan Pendidikan (SPP), uang kesejahteraan dan gaji serta keuangan yang berhubungan langsung dengan penyelenggaraan sekolah seperti perbaikan sarana sekolah dan sebagainya.

Peran penting humas dalam mensosialisasikan sekolah tersebut terhadap kalangan internal dan eksternal sangat dibutuhkan untuk pencitraan sekolah itu sendiri. Apabila peran kehumasan tidak berjalan secara berkesinambungan dengan sekolah maka permasalahan ini akan diketahui masyarakat luas. Sebagai contoh permasalahan SPP yang sering terjadi pada siswa yang tidak mampu membayar SPP hingga berujung pada ketidakpastian penyerahan Ijazah ditahan. Jika permasalahan tersebut sampai pada media massa maka pencitraan sekolah akan menjadi buruk dimata masyarakat luas.

Kegiatan humas internal lebih mengarah kepada komunikasi yang terjadi antara unsur-unsur lingkungan dalam sekolah (seperti: kepala sekolah, guru-guru, pegawai dan siswa). Dalam masalah ini dapat diketahui terjadi kegagalan pada pihak kehumasan SMK YPM 2 Sepanjang, dimana tidak berjalannya komunikasi yang baik dengan seluruh warga internal mengenai informasi kebijakan pembayaran SPP yang telah ditetapkan oleh pihak SMK YPM 2 Sepanjang. Apabila diinformasikan atau dibicarakan dengan baik, tidak mungkin seorang wali murid melakukan aksi protes serta mengemukakan pendapatnya pada media massa.

Sebelum adanya pemberitaan ini yang seharusnya dilakukan oleh pihak SMK YPM 2 Sepanjang adalah melakukan pembicaraan terlebih dahulu dengan wali murid dari siswa yang belum melunasi SPP tersebut agar dapat diketahui mengapa siswa yang bersangkutan belum melunasi SPP hingga mendapat sanksi Ijazah ditahan. Dalam hal ini pihak kehumasan menginformasikan hasil pembicaraan tersebut kepada pihak SMK YPM 2 Sepanjang untuk mencapai titik temu agar permasalahan dapat terselesaikan dengan baik.

Dengan melakukan pembicaraan antara kedua belah pihak diharapkan tidak akan terjadi aksi protes yang dilakukan wali murid seperti dengan menyatakan mengapa sekolah tidak memberi keringanan biaya padahal wali murid sudah meminta keringanan dengan menyertakan surat keterangan tidak mampu. Karena apabila kalau hal seperti terulang terus-menerus akan merusak citra SMK YPM 2 Sepanjang dimata masyarakat luas. Masyarakat akan mengambil kesimpulan bahwa kejadian tersebut akan terulang lagi. Padahal masyarakat belum mengetahui persoalan secara rinci bagaimana kesalahpahaman diantara pihak wali murid dengan pihak sekolah.

Setelah kejadian ini diharapkan tidak akan terjadi kejadian yang serupa dikemudian hari. Pihak kehumasan SMK YPM 2 Sepanjang harus memperbaiki tingkat efisiensi dan evektivitas, pelaksanaan kerja agar peran kehumasan dalam sekolah dapat berperan secara maksimal dan dapat menjaga citra sekolah dengan cara menginformasikan kepada masyarakat mengenai program-program sekolah, baik program yang telah dilaksanakan, program yang sedang dilaksanakan, maupun yang akan dilaksanakan sehingga masyarakat mendapat gambaran yang jelas tentang sekolah yang bersangkutan. Dengan demikian akan menciptakan hubungan yang baik dan harmonis antara sekolah dan masyarakat secara efektif.

SMK YPM 2 Sepanjang dapat memperbaiki citra melalui peran kehumasan secara eksternal seperti halnya dengan melakukan komunikasi secara berkala dengan perusahaan/instansi/lembaga-lembaga media massa, serta menciptakan hubungan yang harmonis dengan pihak-pihak luar yang berhubungan dengan kegiatan sekolah seperti Pelajaran Sistem Ganda (PSG) atau Praktek Kerja Lapangan (PKL) dengan SMK YPM 2 Sepanjang.